Dettagli

  • Ultima Connessione: 20 giorni fa
  • Genere: Uomo
  • Località: Indonesia
  • Contribution Points: 0 LV0
  • Ruoli:
  • Data di Registrazione: agosto 23, 2017
My Ride thai drama review
Completo
My Ride
0 persone hanno trovato utile questa recensione
by sporeday
apr 3, 2022
10 di 10 episodi visti
Completo
Generale 8.5
Storia 9.0
Attori/Cast 9.5
Musica 7.0
Valutazione del Rewatch 8.5
Questa recensione può contenere spoiler

Manis uwu-uwu

Series ini lumayan memberikan angin segar untuk hati yang gundah gulana. Ceritanya enggak berat, gampang dipahami lah, karakter-karakternya enggak bejibun juga banyaknya, semuanya penting. Overall, ini series enggak bagus banget, tapi juga bukan series yang abal-abal.

JALAN CERITA:
Tukang ojek dan dokter. Kalau orang luar pasti enggak bisa nyambung, tuh, tapi kalau kita orang Indonesia, mah, nyambung-nyambung aja (kebanyakan nonton alur cerita FTV, ngakak). Mork, si tukang ojek depan gang rumah sakit sama Tawan, dokter 28 tahun yang ganteng dan baik hati, mulai dekat gara-gara Tawan mulai pakai jasanya Mork buat ke mana-mana. Dari sanalah benih-benih cinta bersemi. Didukung dengan Mork waktu itu masih nangis sesenggukan karena baru aja diputusin pacar ceweknya dan Tawan yang dengan polosnya jadi selingkuhan couple lain. Yups, Tawan itu gay from the beginning dan Mork mulai mleyot setelah lihat manisnya Tawan.
Series ini bawaannya lovey-dovey, cinta-cintaan, enggak panas seksi telanjang dada semua kayak series sebelah yang mau tayang, lebih ke kata-kata manja uwu-uwu sama skinship dikit-dikit yang bikin kita gemes remes-remes bantal boneka.
Ceritanya ini menitikberatkan pada kedekatan Mork dan Tawan sambil mereka menyelesaikan masalah mereka satu per satu. Semua juga dikemas dengan realistis. Mork enggak dengan ajaibnya satu malam udah cinta mati sama Tawan, Tawan juga enggak langsung nyablak ngelabrak orang yang udah jadiin dia selingkuhan. Di series ini juga ada pamannya Mork yang gay juga dan tinggal seatap. Tumben juga series Thai menghadirkan pasangan gay yang senior. Nah, kehidupan kedua pamannya Mork ini juga nyata banget. Ibarat kata, ya, kayak gitu mungkin couple yang hidup menua bersama. Efek samping kerealistisan ini adalah alurnya jadi lumayan lambat. Mungkin kalau yang pengin banyak bumbu dan alurnya cepet, series ini cukup membosankan.
Couple lain: ToyBoss sama MayomNadia menurutku enggak begitu krusial di series ini. Ya, kayak di series-series lain lah, cuma jadi pelengkap. Di novel sumbernya juga ToyBoss itu enggak ada (eksklusif series ini aja) dan Nadia itu cowok. Entah kenapa mereka ada atau diganti, mungkin untuk alasan durasi atau variasi semata.

AKTING:
Gaya perannya Fluke (yang jadi Mork) dan Fame (yang jadi Tawan) natural banget. Keduanya bisa membawakan Mork dan Tawan dengan sangat baik. Gestur dan pembawaan mereka ketika akting alami banget. Tawan yang baik hati, enggak neko-neko, polos, sama Mork yang slengekan, tipikal anak muda biasa, kelihatan banget di peran mereka. AKAN TETAPI, kenapa ciuman mereka kelihatan enggak greget? Kenapa wahai Pak Sutradara? Kenapa? T_T
Yoon (yang jadi Toy) dan Best (yang jadi Boss) menurutku aktingnya kurang dapet. Apalagi pas adegan pernyataan cinta. Kayak maksa gimana gitu.
Selain itu, enggak ada komplain. Bagus dan natural.

PEMERAN/PEMAIN:
Biasa lah, ya, semuanya pada ganteng-ganteng dengan badan yang aduhai. Fluke ganteng-ganteng imut. Lesung pipitnya itu, loh, bikin pengin nyubit. Fame dari mukanya cocok banget sama karakter dokter yang baik hati dan suka menolong. Ekspresi keduanya juga klop sama peran yang mereka mainkan. Kalau untuk chemistry, ya, enggak cocok-cocok banget, sih, menurutku sekitar 75% lah.
Pemain lain juga menurutku cocok semua. ToyBoss, MayomNadia, tiga tukang ojek gengnya Mork yang kocak, paman-pamannya Mork juga, semua karakternya pas, enggak maksa. Cast is great.

MUSIK:
Ada beberapa BGM (Background Music) yang catchy, tapi selebihnya enggak begitu mengena. Lagu pembukanya juga bagus, nadanya semangat.

NILAI TONTON ULANG:
Bisa jadi referensi kalau selesai nonton series yang berat-berat, BL yang bertema serius macam Not Me, Manner of Death, I Tell Sunset About You, dan sebagainya, bisa lihat series ini sebagai healing.

KESELURUHAN:
Salah satu series yang apik di tahun ini, meskipun entah mengapa series ini underrated, enggak banyak yang bahas. Mungkin karena platform siarnya enggak global, enggak ditayangkan di Youtube. Produksinya enggak abal-abal atau murahan, ceritanya ringan dan jelas, minim drama-drama enggak penting, dan lumayan anti-mainstream. Enggak ada bayangan untuk season 2, sih. Walaupun dari segi cerita, season 2 bisa dibuat.
Questa recensione ti è stata utile?