Questa recensione può contenere spoiler
??
Andai ya, andai, Sim-deok gak jatuh cinta sama U-jin pasti dia bakal mau aja nikah sama bangsawan kaya raya itu. Bangsawan itu kelihatannya beneran baik dan bersedia menopang hidup Sim-deok beserta keluarganya. Kalau dia mau nyoba deket, pasti lama-lama bisa cinta juga. Inget kan di episode 1, Sim-deok awalnya gak mau ambil risiko ikut tampil dan mau cari aman aja karena dia pengen hidup dengan nyaman. Yaa, semua ini menjadi rumit karena Sim-deok sedang cinta-cintanya sama U-jin, tapi gak bisa bersama, plus masalah finansial yg menghimpit karena dia satu-satunya pencari nafkah di keluarganya.
Kalau U-jin itu, di sini diceritain kalau dia menulis dalam rangka memperjuangkan Joseon. Tapi ya, peran dia tuh gak segede itu sebenarnya, alias kalo dia gak melakukan itu ya gak apa-apa. Ya aku ngerti sih, meski hidup dengan nyaman sejak kecil kalau sepanjang hidup menjalani kehidupan yang ditentukan ayahnya dan gak diberi kesempatan untuk menjalankan apa yg dia sukai memang terasa sesak. Tapi lo ya, yg disuruh ayahnya tuh masuk akal dan ayahnya pun gak jahatin siapa-siapa walau dia keras. Gak ada salahnya kalau ingin hidup dengan aman dan nyaman. Selain itu, istrinya juga baik dan bukan tipe istri yang suka nuntut ini itu. I felt sorry to her.
Huft.
Walau gabisa relate, aku bisa ngerti kenapa mereka lelah. Cinta terlarang, masalah finansial, tuntutan keluarga, hanya punya satu sama lain sebagai sumber semangat, tapi susah juga kalau pengen kabur untuk hidup bersama dan mereka gak bisa juga mengabaikan persoalan keluarga.
Pasti rasanya kaya bertemu jalan buntu. Mau kabur gak bisa, mau bertahan udah gak kuat.
Yaa karena ini kisah nyata, maka dramanya juga dibikin begitu adanya.
Rest in peace, Yun Sim-deok dan Kim U-jin.
Btw, aktingnya Shin Hye-sun keren banget.
Kalau U-jin itu, di sini diceritain kalau dia menulis dalam rangka memperjuangkan Joseon. Tapi ya, peran dia tuh gak segede itu sebenarnya, alias kalo dia gak melakukan itu ya gak apa-apa. Ya aku ngerti sih, meski hidup dengan nyaman sejak kecil kalau sepanjang hidup menjalani kehidupan yang ditentukan ayahnya dan gak diberi kesempatan untuk menjalankan apa yg dia sukai memang terasa sesak. Tapi lo ya, yg disuruh ayahnya tuh masuk akal dan ayahnya pun gak jahatin siapa-siapa walau dia keras. Gak ada salahnya kalau ingin hidup dengan aman dan nyaman. Selain itu, istrinya juga baik dan bukan tipe istri yang suka nuntut ini itu. I felt sorry to her.
Huft.
Walau gabisa relate, aku bisa ngerti kenapa mereka lelah. Cinta terlarang, masalah finansial, tuntutan keluarga, hanya punya satu sama lain sebagai sumber semangat, tapi susah juga kalau pengen kabur untuk hidup bersama dan mereka gak bisa juga mengabaikan persoalan keluarga.
Pasti rasanya kaya bertemu jalan buntu. Mau kabur gak bisa, mau bertahan udah gak kuat.
Yaa karena ini kisah nyata, maka dramanya juga dibikin begitu adanya.
Rest in peace, Yun Sim-deok dan Kim U-jin.
Btw, aktingnya Shin Hye-sun keren banget.
Questa recensione ti è stata utile?