Klise, tapi unik.
Series tentang "stop-bullying" seperti pada umumnya: mengandung adegan2 perundungan tradisional yang mungkin relevan 2013 lalu, tapi entah masih atau nggak 2021 ini—di mana concern utamanya, kurasa, adalah cyber bullying dan "subtle" bullying (perundungan yg nggak hitam-putih)—sehingga rasanya klise banget (tapi gegara masih ditayangkan Waku2 Japan, jadinya tertonton juga).
Tema besar lainnya yakni persahabatan yang, menurut seleraku pribadi, terlalu klise juga (untuk saat ini).
Keunikan ceritanya baru muncul di akhir2 yang, meski di satu sisi bagus karena jadi semacam plot twist, bikin episode sebelum2nya memuakkan (gegara naskah dan tema persahabatan yang klise tadi).
Acting yang sempurna pun, lagi2 menurut seleraku pribadi, jadi kurang berkesan karena naskahnya terlalu klise.
Kecuali terpaksa mem-binge watch karena ga ada kerjaan lain atau seneng dengan konsep persahabatan "tradisional", tidak begitu kurekomendasikan.
Tema besar lainnya yakni persahabatan yang, menurut seleraku pribadi, terlalu klise juga (untuk saat ini).
Keunikan ceritanya baru muncul di akhir2 yang, meski di satu sisi bagus karena jadi semacam plot twist, bikin episode sebelum2nya memuakkan (gegara naskah dan tema persahabatan yang klise tadi).
Acting yang sempurna pun, lagi2 menurut seleraku pribadi, jadi kurang berkesan karena naskahnya terlalu klise.
Kecuali terpaksa mem-binge watch karena ga ada kerjaan lain atau seneng dengan konsep persahabatan "tradisional", tidak begitu kurekomendasikan.
Questa recensione ti è stata utile?